PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Makalah ini di susun guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu
Pendidikan Islam
Dosen pengampu : Mangun Budianto.M.Ag
Di susun oleh :
Abdul Muis
11470019
UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM
SEMESTER GASAL
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM
SEMESTER GASAL
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar belakang
Perkembangan
pendidikan islam di Indonesia antara lain ditandai oleh munculnya berbagai
lembaga pendidikan secara bertahap, mulai dari amat yang sederhana, sampai
dengan tahap-tahap yang sudah terhitung modern dan lengkap. Lembaga pendidikan
islam telah memainkan fungsi dan perannya sesuai dengan tuntutan masyarakat dan
zamannya. Perkembangan lembaga-lembaga pendidikan tersebut telah menarik
perhatian para ahli baik dari dalam maupun luar negeri untuk melakukan study
ilmiah secara komprehensif. Kini sudah banyak hasil karya penelitian para ahli
yang menginformasikan tentang pertumbuhan dan perkembangan lembaga-lembaga
pendidikan tersebut.
- Rumusan Masalah
a. Pengertian
kurikulum dan kurikulum pendidikan agama islam
b. Pelaksanaan
kurikulum Pendidikan Agama Islam
c. Tujuan
pendidikan agama di Sekolah Menengah Pertama
d. Permasalahan kurikulum
Pendidikan Agama islam di SMP
- Tujuan penulisan
Tulisan ini
bertujuan agar dapat memahami pengertian kurikulum dan kurikulum pendidikan
islam beserta tujuannya serta memahami ciri-ciri khas kurikulum islami dan
dengan permasalahannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Kurikulum dan Kurikulum Pendidikan Islam
Pengertian kurikulum merupakan cita-cita yang di manifestasikan dalam
bentuk program dan jalan yang ditempuh merupakan segala pengalaman anak dibawah
bimbingan sekolah kemudian sebagai perangkat program pendidikan ( yaitu
kegiatan pengalaman belajar) yang direncanakan dan dilaksanakan guna mencapai
tujuan pendidikan dan seperangkat rencana mengenai isi dan bahan pelajaran
dalam kegiatan belajar mengajar.[1]
Setiap kegiatan ilmiah memerlukan suatu perencanaan, organisasi.
Kegiatan tersbeut harus dilaksanakan secara sistematis dan terstruktur.
Demikian pula dalam pendidikan, diperlukan adanya program yang mapan dan dapat
menghantarkan proses pendidikan sampai pada tujuan yang di inginkan. Proses, pelaksanaan,
sampai penilaian dalam pendidikan lebih dikenal dengan istilah kurikulum
pendidikan. Komponen kurikulum dalam pendidikan sangat berarti, karena
merupakan operasionalisasi tujuan yang di cita-citakan, bahkan tujuan tidak
akan tercapai tanpa keterlibatan kurikulum pendidikan. Kurikulum merupakan
salah satu dari komponen pokok pendidikan, dan kurikulum sendiri juga merupakan
sistem yang mempunyai komponen-komponen tertentu. komponen kurikulum tersebut
paling tidak mencakup tujuan, struktur program, startegi pelaksanaan yang
menyangkut sistem penyajian, penilaian hasil belajar, bimbingan penyuluhan,
administrasi dan supervisi pendidikan.[2]
B.
Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Agama Islam
di SMP
1.
Susunan Program
Kurikulum
Susunan program kurikulum adalah keseluruhan
susunan program pengajaran yang memuat sejumlah mata pelajaran dengan
penjatahan waktu yang ditetapkan pada setiap kelas untuk mencapai tujuan
sekolah.
2.
GBPP ( Garis
Besar Program Pengajaran )
Keseluruhan program pengajaran ( dari suatu mata pelajaran ) yang
memuat tujuan pembelajaran serta rumusan tentang butir-butir pokok bahasan yang
harus dipelajari siswa. Dalam GBPP dicantumkan pembagian atas kelas dan
penjatahan waktu yang diperlukan pada setiap catur wulan.
3.
Wajib belajar
Sekolah menengah pertama menerapkan sistem
catur wulan/ semester yang membagi waktu belajar dengan satu tahun ajaran
menjadi tiga bagian waktu yang masing-masing disebut catur wulan ( 1 tahun = 3
catur wulan ) jumlah hari belajar dalam satu ajaran adalah 240 hari, termasuk
di dalamnya waktu bagi penyelenggaraan penilaian kegiatan, kemajuan dan hasil
belajar siswa. Adapun alokasi waktu jam Pendidikan agama untuk SMP
masing-masing kelas 2 jam pelajaran, dengan memperhitungkan pada setiap akhir
tahun ajaran dan akhir belajar di sekolah di sediakan waktu 4 sampai 6 jam
pelajaran untuk evaluasi belajar.
4.
Pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar
Pelaksanaan belajar mengajar meliputi :
a.
Kegiatan awal
(pendahuluan)
Kegiatan awal dimaksudkan untuk memnerikan motivasi kepada siswa, memusatkan
perhatian, dan mengetahui apa yang telah dikuasai siswa berkaitan denganbahan
yang telah dikuasai siswa.
b.
Kegiatan inti
Kegiatan inti adalah kegiatan utama untuk menanamkan /
mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang berkaitan dengan bahan
kajian yang bersangkutan.
c.
Kegiatan akhir
(penutup)
Kegiatan ini adalah kegiatan untuk memberikan penegasan atau
kesimpulan dan penilaian terhadap penguasaan bahan kajianyang diberikan pada
kegiatan inti.
5.
Penilaian
Penilaian merupakan salah satu bagian penting dalam pelaksanaan
proses belajar mengajar antara lain :
a.
Penilaian
program, dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana keterlaksanaan belajar
mengajar secara keseluruhan. Penilaian ini dilakukan dengan cara membandingkan
perencanaan yang telah disusun dengan pelaksanaannya.
b.
Penilaian
proses, merupakan kegiatan secara menyeluruh dan berkesinambungan terhadap
kegiatan belajar mengajar yang mencakup cara guru mengajar dan cara siswa
belajar.
c.
Penilaian
hasil, merupakan terhadap hasil belajar siswa yang mencakup pengetahuan,
keterampilan, dan sikap. Pelaksanaan ini dapat dilakukan secara terus menerus
dan atau pada waktu-waktu tertentu.
C.
Tujuan
Pendidikan Agama Islam di SMP
Pendidikan agama di SMP, bertujuan membekali murid dengan berbagai pengetahuan
agama sesuai dengan perkembangan, baik tentang dasar-dasar atau hikmah-hikmah
hukum islam maupun tentang bacaan dan hafalan al Quran.
Tujuan ini dibagi menjadi 2 yaitu :
a.
Tujuan Umum
Pendidikan agama seperti pendidikan lainnya, harus berjalan sesuai
dengan perkembangan zaman dan tingkat kemampuan masyarakat. Dorongan agama
cukup besar pengaruhnya untuk mewujudkan akhlak yang baik dan moral yang
tinggi. Oleh karena itu pendidikan agama sangat penting untuk mempersiapkan
pemuda yang beriman kepada Allah, cinta tanah air dan masyrakatnya juga
merupakan dasar yang kuat untuk membina tolong menolong dan demokrasi yang
sehat.
b.
Tujuan khusus
a)
Meningkatkan kemampuan
murid membaca al quran secara baik dan benar.
b)
Kuatkan murid
dengan kitabullah, sehingga mereka akan merasa indah metode yang dipake oleh al
qur’an.
c)
Jelaskan maksud
Al quran tentang tanda-tanda kekuasaan Allah dan anjurkan mereka memperlajari
sifat-sifatnya.[3]
D.
Permasalahan
Kurikulum Pendidikan Agama Islam Di SMP
Cukup banyak permasalahan yang memerlukan
ketabahan guru dalam menghadapi berbagai macam persoalan dalam kegiatan
pengajaran. Selain dari ketabahan ia tahu dan dapat memecahkan berbagai
masalah. Seorang guru harus mau dan berusaha mencari penyelesaian berbagai
kesulitan itu.
1. Masalah keadaan guru sendiri, baik masalah
yang dialaminya dalam rumah tangganya, dalam masyarakat dan dalam pergaulan
sosial, ataupun dalam pengethuan dan keterampilan menyesuaikan diri dengan
kemajuan dunia ilmu pengetahuan dan masalah lingkungan yang sangat mempengaruhi
pelaksanaan proses belajar.
2. Masalah murud, baik masalah kemampuannya
ataupun masalah tindak tanduknya, karena murid datang dari rumah tangga atau
keluarga yang berbeda-beda masing-masimg membawa kemampuan dan cara tersendiri
yang tumbuh kembang dalam rumah tangga masing-masing yang berbeda.
3. Masalh lingkungan anak, baik lingkungan
sekolah, tempat bermain, tempat mereka tumbuh dan mngembangkan diri, lingkungan
itu turut tumbuh dan mengembangkan kepribadian
anak tetapi itu sudah menyatu dalam diri anak dalam dirinya sebagai satu
individu yang penuh dan terpadu.
4. Masalah bahan ataupu materi pelajaran, baik
jumlah materinya ataupun ruang lingkupnya.
5. Masalah metode mengajar, baik dari segi
mengajarnya ataupun penggunaan dan penyesuaian, suatu metode belum tentu sesuai
digunakan dalam materi yang sama ddn dengan situasi yang berbeda.
6. Masalah alat komunikasi, baik berupa metode
ataupun alat peraga.
7. Masalah evaluasi, baik bentuknya, caranya,
alatnya , ataupun mengenai hasil yang diperlihatkan.
8. Masalah pemupukan dan pengembangan potensi
murid dan persapan untuk masa depannya.
9. Masalah pengalaman mengak\jar juga tidak
kurang nilainya dalam menentukan kemampuan guru melaksanakan tugasnya sebagai
pendidik.[4]
[1] Abdul Rachman
Saleh, pendidikan agama dan keagamaan, (jakarta: PT.GemaWindu
Pancaperkasa. 2000) hal.39
[2]
Drs.Muhaimin, MA dan Drs.Abdul Mujib, pemikiran pendidikan islam, (Bandung,
PT.Trigenda Karya. 1993) hal.183 - 184
[3] Muhammad
Abdul Qodir Ahmad, metodologi pengajaran pendidikan agama islam,(jakarta,
proyek pembinaan prasarana dan perguruan tinggi agama/IAIN.1985) hal.246 - 248
[4] Dr. Zakiah Darmajat. Dkk, metodologi
pengajaran agama islam (jakarta, PT. Bumi aksara, 1983) hlm 99-105
Tidak ada komentar:
Posting Komentar