Rabu, 22 Mei 2013

PROBLEM PAI di SMP


PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Makalah ini di susun guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam
Dosen pengampu : Mangun Budianto.M.Ag


Di susun oleh :
Abdul Muis
11470019

UIN  SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM
SEMESTER GASAL
BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar belakang
Perkembangan pendidikan islam di Indonesia antara lain ditandai oleh munculnya berbagai lembaga pendidikan secara bertahap, mulai dari amat yang sederhana, sampai dengan tahap-tahap yang sudah terhitung modern dan lengkap. Lembaga pendidikan islam telah memainkan fungsi dan perannya sesuai dengan tuntutan masyarakat dan zamannya. Perkembangan lembaga-lembaga pendidikan tersebut telah menarik perhatian para ahli baik dari dalam maupun luar negeri untuk melakukan study ilmiah secara komprehensif. Kini sudah banyak hasil karya penelitian para ahli yang menginformasikan tentang pertumbuhan dan perkembangan lembaga-lembaga pendidikan tersebut.
  1. Rumusan Masalah
a.       Pengertian kurikulum dan kurikulum pendidikan agama islam
b.      Pelaksanaan kurikulum Pendidikan Agama Islam
c.       Tujuan pendidikan agama di Sekolah Menengah Pertama
d.      Permasalahan kurikulum Pendidikan Agama islam di SMP
  1. Tujuan penulisan
Tulisan ini bertujuan agar dapat memahami pengertian kurikulum dan kurikulum pendidikan islam beserta tujuannya serta memahami ciri-ciri khas kurikulum islami dan dengan permasalahannya.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Kurikulum dan Kurikulum Pendidikan Islam
Pengertian kurikulum merupakan cita-cita yang di manifestasikan dalam bentuk program dan jalan yang ditempuh merupakan segala pengalaman anak dibawah bimbingan sekolah kemudian sebagai perangkat program pendidikan ( yaitu kegiatan pengalaman belajar) yang direncanakan dan dilaksanakan guna mencapai tujuan pendidikan dan seperangkat rencana mengenai isi dan bahan pelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.[1]
Setiap kegiatan ilmiah memerlukan suatu perencanaan, organisasi. Kegiatan tersbeut harus dilaksanakan secara sistematis dan terstruktur. Demikian pula dalam pendidikan, diperlukan adanya program yang mapan dan dapat menghantarkan proses pendidikan sampai pada tujuan yang di inginkan. Proses, pelaksanaan, sampai penilaian dalam pendidikan lebih dikenal dengan istilah kurikulum pendidikan. Komponen kurikulum dalam pendidikan sangat berarti, karena merupakan operasionalisasi tujuan yang di cita-citakan, bahkan tujuan tidak akan tercapai tanpa keterlibatan kurikulum pendidikan. Kurikulum merupakan salah satu dari komponen pokok pendidikan, dan kurikulum sendiri juga merupakan sistem yang mempunyai komponen-komponen tertentu. komponen kurikulum tersebut paling tidak mencakup tujuan, struktur program, startegi pelaksanaan yang menyangkut sistem penyajian, penilaian hasil belajar, bimbingan penyuluhan, administrasi dan supervisi pendidikan.[2]

B.      Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di SMP
1.      Susunan Program Kurikulum
Susunan program kurikulum adalah keseluruhan susunan program pengajaran yang memuat sejumlah mata pelajaran dengan penjatahan waktu yang ditetapkan pada setiap kelas untuk mencapai tujuan sekolah.
2.      GBPP ( Garis Besar Program Pengajaran )
Keseluruhan program pengajaran ( dari suatu mata pelajaran ) yang memuat tujuan pembelajaran serta rumusan tentang butir-butir pokok bahasan yang harus dipelajari siswa. Dalam GBPP dicantumkan pembagian atas kelas dan penjatahan waktu yang diperlukan pada setiap catur wulan.
3.   Wajib belajar
Sekolah menengah pertama menerapkan sistem catur wulan/ semester yang membagi waktu belajar dengan satu tahun ajaran menjadi tiga bagian waktu yang masing-masing disebut catur wulan ( 1 tahun = 3 catur wulan ) jumlah hari belajar dalam satu ajaran adalah 240 hari, termasuk di dalamnya waktu bagi penyelenggaraan penilaian kegiatan, kemajuan dan hasil belajar siswa. Adapun alokasi waktu jam Pendidikan agama untuk SMP masing-masing kelas 2 jam pelajaran, dengan memperhitungkan pada setiap akhir tahun ajaran dan akhir belajar di sekolah di sediakan waktu 4 sampai 6 jam pelajaran untuk evaluasi belajar.
4.      Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
Pelaksanaan belajar mengajar meliputi :
a.       Kegiatan awal (pendahuluan)
Kegiatan awal dimaksudkan untuk memnerikan motivasi kepada siswa, memusatkan perhatian, dan mengetahui apa yang telah dikuasai siswa berkaitan denganbahan yang telah dikuasai siswa.
b.      Kegiatan inti
Kegiatan inti adalah kegiatan utama untuk menanamkan / mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang berkaitan dengan bahan kajian yang bersangkutan.
c.       Kegiatan akhir (penutup)
Kegiatan ini adalah kegiatan untuk memberikan penegasan atau kesimpulan dan penilaian terhadap penguasaan bahan kajianyang diberikan pada kegiatan inti.
5.      Penilaian
Penilaian merupakan salah satu bagian penting dalam pelaksanaan proses belajar mengajar antara lain :
a.       Penilaian program, dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana keterlaksanaan belajar mengajar secara keseluruhan. Penilaian ini dilakukan dengan cara membandingkan perencanaan yang telah disusun dengan pelaksanaannya.
b.      Penilaian proses, merupakan kegiatan secara menyeluruh dan berkesinambungan terhadap kegiatan belajar mengajar yang mencakup cara guru mengajar dan cara siswa belajar.
c.       Penilaian hasil, merupakan terhadap hasil belajar siswa yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Pelaksanaan ini dapat dilakukan secara terus menerus dan atau pada waktu-waktu tertentu.
C.    Tujuan Pendidikan Agama Islam di SMP
Pendidikan agama di SMP, bertujuan membekali murid dengan berbagai pengetahuan agama sesuai dengan perkembangan, baik tentang dasar-dasar atau hikmah-hikmah hukum islam maupun tentang bacaan dan hafalan al Quran.
Tujuan ini dibagi menjadi 2 yaitu :
a.       Tujuan Umum
Pendidikan agama seperti pendidikan lainnya, harus berjalan sesuai dengan perkembangan zaman dan tingkat kemampuan masyarakat. Dorongan agama cukup besar pengaruhnya untuk mewujudkan akhlak yang baik dan moral yang tinggi. Oleh karena itu pendidikan agama sangat penting untuk mempersiapkan pemuda yang beriman kepada Allah, cinta tanah air dan masyrakatnya juga merupakan dasar yang kuat untuk membina tolong menolong dan demokrasi yang sehat.
b.      Tujuan khusus
a)   Meningkatkan kemampuan murid membaca al quran secara baik dan benar.
b)   Kuatkan murid dengan kitabullah, sehingga mereka akan merasa indah metode yang dipake oleh al qur’an.
c)   Jelaskan maksud Al quran tentang tanda-tanda kekuasaan Allah dan anjurkan mereka memperlajari sifat-sifatnya.[3]


D.    Permasalahan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Di SMP
Cukup banyak permasalahan yang memerlukan ketabahan guru dalam menghadapi berbagai macam persoalan dalam kegiatan pengajaran. Selain dari ketabahan ia tahu dan dapat memecahkan berbagai masalah. Seorang guru harus mau dan berusaha mencari penyelesaian berbagai kesulitan itu.
1.      Masalah keadaan guru sendiri, baik masalah yang dialaminya dalam rumah tangganya, dalam masyarakat dan dalam pergaulan sosial, ataupun dalam pengethuan dan keterampilan menyesuaikan diri dengan kemajuan dunia ilmu pengetahuan dan masalah lingkungan yang sangat mempengaruhi pelaksanaan proses belajar.
2.      Masalah murud, baik masalah kemampuannya ataupun masalah tindak tanduknya, karena murid datang dari rumah tangga atau keluarga yang berbeda-beda masing-masimg membawa kemampuan dan cara tersendiri yang tumbuh kembang dalam rumah tangga masing-masing yang berbeda.
3.      Masalh lingkungan anak, baik lingkungan sekolah, tempat bermain, tempat mereka tumbuh dan mngembangkan diri, lingkungan itu turut tumbuh dan mengembangkan kepribadian  anak tetapi itu sudah menyatu dalam diri anak dalam dirinya sebagai satu individu yang penuh dan terpadu.
4.      Masalah bahan ataupu materi pelajaran, baik jumlah materinya ataupun ruang lingkupnya.
5.      Masalah metode mengajar, baik dari segi mengajarnya ataupun penggunaan dan penyesuaian, suatu metode belum tentu sesuai digunakan dalam materi yang sama ddn dengan situasi yang berbeda.
6.      Masalah alat komunikasi, baik berupa metode ataupun alat peraga.
7.      Masalah evaluasi, baik bentuknya, caranya, alatnya , ataupun mengenai hasil yang diperlihatkan.
8.      Masalah pemupukan dan pengembangan potensi murid dan persapan untuk masa depannya.
9.      Masalah pengalaman mengak\jar juga tidak kurang nilainya dalam menentukan kemampuan guru melaksanakan tugasnya sebagai pendidik.[4]



[1] Abdul Rachman Saleh, pendidikan agama dan keagamaan, (jakarta: PT.GemaWindu Pancaperkasa. 2000) hal.39
[2] Drs.Muhaimin, MA dan Drs.Abdul Mujib, pemikiran pendidikan islam, (Bandung, PT.Trigenda Karya. 1993) hal.183 - 184
[3] Muhammad Abdul Qodir Ahmad, metodologi pengajaran pendidikan agama islam,(jakarta, proyek pembinaan prasarana dan perguruan tinggi agama/IAIN.1985) hal.246 - 248
[4] Dr. Zakiah Darmajat. Dkk, metodologi pengajaran agama islam (jakarta, PT. Bumi aksara, 1983) hlm 99-105

Tidak ada komentar:

Posting Komentar